Eksistensi Ekologi Alam dan Budaya Tradisi Anggoro Kasih
DOI:
https://doi.org/10.63629/anufa.v1i1.26Keywords:
Anggoro Kasih, literary ecology, traditionAbstract
This article aims to describe the ecological existence of the Anggoro Kasih tradition of literature in Sendang Pituh, Cabean Kunti Cepogo Village, the slopes of Mount Merapi. The existence of this literary ecology appears in the procession of the Anggoro Kasih tradition, namely tirakatan, nawu sendang, and the ambengan kembul bujono carnival. This research also aims to introduce the Anggoro Kasih tradition as community reciprocity at Sendang Pituh to the wider community. The method in this research is descriptive qualitative. The theory used is the literary ecology of Suwardi Endraswara. The results of this study indicate that the Anggoro Kasih tradition in Sendang Pituh has literary ecology with natural and cultural ecological types. The natural ecology in the Anggoro Kasih tradition in Sendang Pituh is reflected in the actions taken by the community as a form of good reciprocity for the Sendang Pituh ritual, while the cultural ecology in the Anggoro Kasih tradition is reflected in the people who preserve the nature of Sendang Pituh holding on to the local culture of the people of Cabean Kunti Village.
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi ekologi sastra tradisi Anggoro Kasih di Sendang Pituh Desa Cabean Kunti Cepogo Lereng Gunung Merapi. Eksistensi ekologi sastra ini muncul pada prosesi tradisi Anggoro Kasih, yakni tirakatan, nawu sendang, dan kirab ambengan kembul bujono. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengenalkan tradisi Anggoro Kasih sebagai timbal balik masyarakat pada Sendang Pituh kepada masyarakat secara luas. Metode dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Adapun teori yang digunakan, yakni ekologi sastra Suwardi Endraswara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, tradisi Anggoro Kasih di Sendang Pituh terdapat ekologi sastra dengan jenis ekologi alam dan ekologi budaya. Ekologi alam dalam tradisi Anggoro Kasih di Sendang Pituh tergambar pada tindakan yang dilakukan masyarakat sebagai bentuk timbal balik yang baik kepada petirtaan Sendang Pituh, sedangkan ekologi budaya pada tradisi Anggoro Kasih tergambar pada masyarakat yang melestarikan alam Sendang Pituh berpegangan dengan kebudayaan lokal masyarakat Desa Cabean Kunti.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Anufa Ikaprobsi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.